Fifi Cuma Jadi Alat Bergaining PAN
Senin 13-11-2017,09:24 WIB
CIREBON – Tersumbatnya komunikasi antara struktural DPD PAN Kota Cirebon dengan Bakal Calon Walikota dari PAN, Hj Fifi Sofiah Effendy ditengarai lantaran adanya hidden agenda dari struktural. Bunda Fifi dinilai hanya dijadikan sebagai alat bergaining politik PAN untuk membangun koalisi.
|
Fifi Sofiah Effendi (kanan) saat mendaftar bacawalkot Cirebon ke PAN. dok. Rakyat Cirebon |
Hal itu seperti disampaikan pemerhati politik Cirebon, Sutan Aji Nugraha, kepada Rakyat Cirebon, Minggu (12/11). Sejak awal, Bunda Fifi seolah tak diberi ruang yang cukup untuk membangun interaksi dengan struktural DPD PAN maupun DPC PAN di tingkat kecamatan.
“Sejak jauh-jauh hari saya menduga, bahwa Bunda Fifi ini diposisikan sebagai alat bergaining untuk menaikkan posisi tawar PAN dalam membangun koalisi. Dulu di KCM (Koalisi Cirebon Maju, red), sekarang di koalisi umat. Parpol lain memandang, PAN punya kandidat potensial, yaitu Bunda Fifi,” ungkapnya.
Namun sayang, kata Aji, Bunda Fifi tidak diberikan ruang komunikasi yang cukup di internal PAN. Para elit DPD PAN sebenarnya menyadari, bahwa Bunda Fifi layak jual untuk diusung di Pemilihan Walikota (Pilwalkot) 2018. Namun di sisi lain gengsi, karena ia bukan kader yang mengikuti tahapan pengkaderan sebagaimana mestinya.
“Terbukti sampai saat ini tidak ada komunikasi yang dilakukan oleh DPD PAN. Padahal, Bunda Fifi yang notabene orang baru di PAN tapi punya nama besar, sepertinya hanya butuh pintu yang dibukakan. Sehingga terjadi dialog yang baik. Sepertinya pintu itu tidak pernah dibuka untuk Bunda Fifi,” terangnya.
Menurut pria yang juga penulis buku Bunga Rampai Sang Ideolog itu, wajarlah ketika Bunda Fifi tak bisa lagi menahan perasaannya dengan membeberkan beberapa hal, termasuk tiadanya komunikasi antara dia dan DPD PAN.
“Soal bahwa dia menyemangati petahana atau calon lain di luar PAN, adalah hal wajar sebagai bagian dari pergaulan politik. Kalaupun dia berharap DPP merekomendasikan Dani Mardani juga wajar, karena Dani sebagai ketua partai. Itu juga wujud kedewasaan Bunda Fifi,” katanya.
Sebelumnya, perseteruan antara Bunda Fifi dengan Dani dan beberapa struktural lainnya, makin meruncing. Tak terima diserang soal sanjungan yang disampaikan kepada Walikota, Drs Nasrudin Azis SH, Bunda Fifi melancarkan serangan balik.
“Saya bicara itu di forum Pemuda Pancasila, bukan di acara PAN. Di sana hadir Pak Azis sebagai walikota dan beliau akan mencalonkan lagi. Kalau sekedar memberi semangat, apa salahnya?” ungkap Fifi, saat ditemui di kediamannya, Jumat (10/11).
Ia menambahkan, di arena muscab Srikandi Pemuda Pancasila pada Rabu lalu hanya ada Azis sebagai bakal calon walikota. Fifi menyatakan, kalaupun ada kandidat lain, ia akan memperlakukan sama, yaitu memberikan semangat untuk bisa menang Pemilihan Walikota (Pilwalkot). Hal itu dimaksudkan baik, untuk menjaga kebersamaan walau berkompetisi.
Tak hanya itu, Fifi juga membeberkan, bahwa tidak ada komunikasi yang dibangun struktural DPD PAN dan kelima DPC PAN se-Kota Cirebon dengannya. Justru, Fifi sangat teringat, ketika Dani mendaftarkan diri sebagia bakal calon walikota setelah dirinya, loyalis Dani berteriak-teriak untuk menolak Fifi. (jri)
Sumber: